“Setiap pemikiran, rancangan, ide, dan opini
akan sia-sia jika tidak dituliskan kedalam kertas.” Prasa ini mengajarkan
saya untuk menuliskan apapun yang saya pikirkan dan menuangkannya kedalam
bentuk tulisan, tak peduli apa kata orang, mungkin banyak orang tidak dapat
menerimanya ataupun malah tersinggung karenanya tapi apa yang saya sampaikan
bukanlah cibiran belaka karena saya sudah menuliskannya, ini karyaku dan tidak
menerima kritik namun tetap menerima saran.
Kebanyakan
orang yang terlalu sering menggunakan otak kiri mungkin akan selalu berfikir
bagaimana orang bisa menulis, bagaimana setiap orang dapat menyentuh hati
pembacanya, bagaimana seseorang memiliki rangkaian kata-kata yang saling
sambung menyambung hingga menjadi suatu
tulisan yang indah. Hei bung, saya juga seperti anda, tapi saya sarankan segeralah
sadar dari hayalan anda, itu semua butuh proses, tak ada orang yang baru lahir
langsung bisa berjalan atau berlari, semua butuh proses sama hal juga menulis
(walau memang terkadang setiap orang memiliki bakat tertentu).
Sama
seperti anda bung, saya juga pengguna otak kiri, lahir di keluarga dengan ayah
seorang engineer dan ibu guru
matematika mengajarkan saya untuk selalu belajar tentang angka, hingga lupa
dalam hidup ini segala sesuatu harus seimbang, termasuk otak kiri dan kanan. Dalam
perjalanan hidup ini kita juga memerlukan kemampuan untuk dapat mengekspresikan
diri dengan kata-kata. Hal ini saya sadari ketika mulai mencari pekerjaan, bukan
mau sombong tapi ini adalah kenyataan (eh. Malah benaran sombogn) setiap tes
tertulis dapat saya lalui, namun ketika di interview saya selalu gagal karena
hal sederhana, tidak bisa menyampaikan jati diri sendiri dengan kata-kata (jadi
sedikit curhat). Jadi supaya anda bisa jadi seorang yang diterima, maka saran
saya mulailah mengembangkan imajinasi anda dalam beberapa hobby otak kanan salah satunya menulis.
Beberapa
kali mengikuti kelas menulis hanya satu yang cukup berkenan yaitu kelas menulis
yang diadakan oleh kantor. Saya mengatakan cukup berkenan karena saya menemukan
sedikit alasan logis yang bisa saya terima untuk memotivasi saya dalam menulis,
diantaranya:
1. Pikirkan hasilnya, selain sebagai hobby
menulis juga dapat menghasilkan, tidak harus menulis buku karena ada banyak
lomba menulis yang diadakan oleh banyak lembaga, ikuti lomba tersebut dan
jadikan hadiah lomba sebagai sedikit motivasi untk menulis, tapi kalau kalah
jangan langsung meyerah paling tidak sudah berusaha, dan selalu ada pelajaran
dari setiap kegiatan. Mungkin menangnya di lain kesempatan.
2. Sejelek apapun tulisan anda, pasti akan
dibaca misalnya jika mengikutikan tulisan anda dalam suatu lomba, apapun yang
anda tulis dan sejelek apapun tulisan anda maka itu akan dibaca paling tidak oleh panitia/juri
dan anda tidak perlu malu karena anda tidak kenal dan tidak perlu berkomunikasi
dengan pembaca tersebut.
3. Sama halnya dengan no.2, dalam menulis hampir
90 % adalah komunikasi satu arah, jadi apapun hasilnya, bagaimanapun tulisannya
orang lain tidak akan mengkritik tulisan kita jadi kenapa harus malu (yah…kecuali
kalau kita memerlukan saran masih tersedia 10% untuk komunikasi dua arah).
4. Kata orang bijak “Kita adalah apa yang
kita tulis” saya memaknai ini sebagai berikut: Tulisan kita menjadi sesuatu
yang membuat orang lain dapat mengenang kita, kita tahu bahwa seseorang akan
dikenang akan karyanya, bukan hanya sekedar perbuatan baik atau kegiatan lain,
tapi seseorang akan dikenang kalau sudah di tuliskan, dari pada menunggu orang
lain menulis nama kita lebih baik menuliskannya sendiri
Sudah
memiliki motivasi menulis, nah sekarang saya bagikan beberapa trik yang saya
dapatkan, yaitu:
1. Perbanyaklah kosa kata dan jangan
sering mengulang kata yang sama. Dalam bahasa Indonesia ada banyak kata yang
memiliki arti yang hampir sama, namun dalam pemilihan kata kita juga harus
teliti sehingga pesan dari setiap kalimat tersempaikan.
2. Sama halnya seperti puisi, penggunaan
sajak juga dapat membantu memperindah penulisan sebuah cerita.
3. Gunakan perasaan, dalam menulis
memainkan perasaan pembaca adalah hal yang paling utama, sebagai salah satu
triknya dapat saya sampaikan bahwa pada umumnya setiap manusia memiliki rasa ingin
lebih tinggi dari pada yang lainnya sehingga akan tertarik/terbawa perasaan
jika kita menceritakan kondisi dimana karakter merupakan orang rendah atau
hina. Selain itu setiap manusia juga senang akan kerja keras walaupun tidak
semua dapat melaksanakannya, jadi sebuah kisah penuh perjuangan dapat mengaduk
perasaan pembaca.
4. Gunakan bahasa Indonesia yang sesuai
EYD, mungkin ini bukanlah trik khusus, namun sebagai salah satu pemuda Indonesia
yang cinta akan bahasa Indonesia maka saya menyarankan untuk selalu berusaha
menggunakan bahasa Indonesia yang benar (Bung.. saya juga masih belajar).
5. Dan tips yang terakhir adalah, bacalah
tulisan anda secara berulang dan jujurlah pada diri sendiri, karena setiap manusia
sejak lahir sudah memiliki kemampuan dasar mengkritik termasuk mengkritik
dirinya sendiri.
Demikian
hal yang dapat saya bagikan tentang menulis, namun demikian bagi saya yang
hanya penulis baru, semua itu hanya teori belaka, saya menulis karena saya
memang saya ingin belajar dengan aliran bebas, jadi tidak terikat dengan
tips-tips di atas, dan jika anda juga seperti saya maka ada sedikit saran
tambahan untuk anda. Mulailah menulis tanpa menekan tombol backspace, tak peduli seperti apa tulisan anda, bagaimana penulisannya
tapi tuliskanlah terlebih dahulu segala sesuatu yang ada di pikiran anda,
setelah segalanya sudah anda tuliskan barulah anda mulai dari awal untuk
memperbaikinya sesuai kemauan anda. Sekali lagi bagi saya menulis adalah
keinginan saya, jadi tak peduli apa kata orang lain.
Salam
bagi anda dari penulsi baru yang tak mau di kritik namun tetap menerima saran,
semoga anda juga mau menulis karena begitu anda memulainya, maka anda akan
merasakan betapa menariknya dunia menulis.